Minggu, 18 Mei 2025

18/05/2025




Aku memang sediit kecewa, dengan ambisiku untuj menjadi sarjana. Akan hangus dalam hitungan bulan, bukan karena aku tidak mau meminta tolong. Namun kurasa diriku sudah cukup dengan apa yang ada sekarang. Mungkin tidak mudah kedepannya. Dan tidak akan pernah semudah sebelumnya. Dan bahkan mungkin tidak akan ada lagi kesempatan yang ada.

Entah bagaimana cara kerja dunia nanti, dan jati diriku ini. Semoga semesta masih mendukungku untuk memepermudah dalam aku mencari rejeki, bukan untukku pribadi, tapi mereka. Semoga belahan hatiku sellau merasa cukup dengan apa yang aku usahakan yang tdak mudah ini, semoga. .. Impian sederhana perempuan ini terwujud.

Jumat, 16 Mei 2025

16/0/2025



Terkadang aku beraharp aku adalah seorang perempuan gila dan bodoh. Disaat yang sama aku juga adalah perempuan terburuk yang tidak ada seorangpun berkeinginan untuk mendekatiku. Aku berharap aku adalah seorang perempuan yang selalu sendiri dan takut berbicara dengan dunia bahkan dengan lantang bersuara. Aku menyesal. Aku berharap setidaknya aku tau nilaiku, agar aku tidak perlu mengemis hal-hal menjjikan dengan orang lain.

Senin, 12 Mei 2025

12/05/2025


 Aku ingin bisa meiliki musikku sendiri.


Setelah apa yang kulalui hari ini, memang tidak mudah. Namun aku harap aku bisa lebih baik setiap harinya dan kedepannya. Tuhan, aku terkadang berharap aku ingin menjadi orang bodoh yang tidak tau malu & IQ yang rendah. Jika aku tidak bisa wisuda tahun ini, ijinkan rejeki ku lancar dijalan lain Tuhan demi anak-anakku. Amin ^^

Minggu, 11 Mei 2025

11/05/2025


Hari ini, ada anak usia 6 Th menanyakan "Cita-cia kakak apa?". Dalam sepersekian detik lubuk hatiku berkata "Apakah aku masih bisa memiliki sebuah cita-cita?". Lantas aku pun terdiam & tersenyum. lalu aku menjawab, "Ketika engkau dewasa nanti engkau tidak akan lagi memiliki sebuah kesempatan untuk bercita-cita. Jadi nikmatilah apa yang menjadi impianmu sekarang". -anomali- 

Rabu, 19 Juni 2024

Keterbatasann

 Terkadang ... benar bahwa tak segala hal itu nyata

Apa yang selalu tampak itu semu

Memang benar, kita adalah manusia-manusia terbatas

Yang selalu lupa akan darimana kita berasal

Kita, manusia...

Lantas, mengapa ambisi itu ada

Mengapa ingin tetap bertahan dalam rengkuh jiwa yang terbelenggu

Bernama kehidupan



Selasa, 11 Juni 2024

. . . .

 Tuhan
Benarkah adanya bahwa diriku tidak mampu
Benarkah adanya bahwa diriku ini sudah tak sanggup lagi
Benarkah adanya bahwa diriku tak mampu

Untuk sekedar merasa sedih aku merasa aku tak berhak
Untuk sekedar mengeluh aku merasa tak berhak
Bahkan untuk menganggap diriku lemah aku tak berani
Atas semua yang kulihat dan kudengar
Aku ribuan kali meyakinkan diri
Bahwa aku masih baik-baik saja
Aku masih bisa melakukan sesuatu

Tapi tuhan...
Aku juga mampu bersedih atas segala apa yang terjadi
Segalanya bukan atas inginku
Segalanya juga bukan tentang sekedar aku lebih baik dari siapapun
Segalanya bukan tentang aku yang masih bisa baik-baik saja
Tapi atas sakit yang kuterima
Tapi atas kebaikanku yang ditipu dimanfaatkan dan dipermainkan
Tapi atas segala hal yang menyakitiku
Bukan berarti aku merasa aku paling tersakiti disini
Aku yang baru mulai belajar berjalan ini
Yang selalu mengemis arti dari sebuah keberadaan tanpa tau terjerumus dalam makna tidak berharga
Apakah akan terus berulang seperti ini?

Sedang aku belum selesai dengan diriku
Kau memberikanku sebuah tantangan baru
Lantas kapan aku isa selesai dennngan diriku
Tuhan
Untuk apa aku bertahan sejauh ini
Apakah aku layak bahagia?

Racau

Bagaimana kabarmu?
Setelah berhasil hilang dari hidupku
Kau tau dari awal
Dengan sepenuhnya kewarasanmu
Bahwa aku memanglah berbeda
Untuk tetap bisa menahanmu
Aku tak bisa
Bahkan tak mampu
Aku kalah oleh egoku dan harga diriku
Dan atas keputusanmu
Diatas segalanya aku menghargai itu
Akupun cukup sadar untuk melepasmu