Minggu, 19 April 2020

Dampak Pandemic Covid19 Terhadap Industri Pariwisata di Indonesia

  Dampak Pandemic Covid19 Terhadap Industri Pariwisata di Indonesia

    Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang luas, tidak mengherankan bahwa banyak sekali objek pariwisata yang ada di Indonesia. Diakhir tahun 2018, sektor pariwisata telah memberikan sebesar Rp 223 Triliun terhadap devisa negara. Tak diherankan lagi bahwa sektor pariwisata memiliki peran yang besar terhadap negara. Tidak hanya skala lokal namun juga internasional, pariwisata di Indonesia sangatlah terkenal. Pariwisata sudah menjadi "image" dari bangsa itu sendiri yang tidak diragukan lagi.

    Namun, selama dalam masa pandemic vius corona atau covid19 ini, tidak mengherankan apabila banyak sektor yang dirugikan, tidak luput pula sektor pariwisata. Banyak dampak serta kerugian yang ditimbulkan. Bagi negara Indonesia, ini sangat mengkhawatirkan dimana devisa dari pariwisata turun drastis sampai 50%. Bagi Industri itu sendiri, untuk menangani kerugian selama masa pandemic ini mereka terpaksa memulangkan karyawan dan berada pada kondisi unpayment sampai waktu yang tidak ditentukan. Bahkan banyak juga yang memilih mem-PHK karyawannya demi kelangsungan operasional industri. Bagi masyarakat lokal yang tinggal di sekitar objek pariwisata yang dijadikan sebagai mata pencaharian sehari-hari, terpaksa tidak memililki mata pencaharian dikarenakan para wisatawan baik lokal maupun internasional yang mengcancel jadwal kunjungannya. Sehubungan dengan wabah covid19 yang sudah di tetapkan oleh WHO (World Healt Organization) sejak 11 Maret 2020 lalu sebagai pandemic global dan pemerintah Indonesia yang memberlakukan adanya pembatasan akses masuk wisatwan luar datang ke Indoneisa dan WFH (Work Form Home).
Begitulah potret keadaan Kota Tua di Jakarta dan Candi Borobudur di Magelang sebelum dan sesudah wabah covid19.

    Menurut Prof. Doc. Janianton Damanik sebagai salah satu anggota Pusat Studi Pariwisata Universitas Gajah Mada, beliau mengatakan "Jelas ada penurunan, tapi tidak berarti kita diam, kita harus menambah solusi dengan membuat portal-portal untuk negara bagi wisatawan. Positifnya, wisatawan menurun, pariwisata juga mempunyai waktu untuk berbenah" (Sumber:Youtube/PodcastUGM). Dari ungkapan beliau, seakan memberi semangat kepada seluruh pelaku sektor pariwisata dan meyakinkan mereka bahwa badai pasti berlalu dan tetap melakukan yang terbaik.

Sumber : 
-https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/sejumlah-wisatawan-mengunjungi-candi-borobudur-di-magelang-jawa-tengah-_190906092511-157.jpg 
-https://www.vibizmedia.com/wp-content/uploads/2015/02/2016.jpg
-https://statik.tempo.co/data/2020/03/16/id_923470/923470_720.jpg