Selasa, 19 Oktober 2021

Inklusi dan Komunikasi Perubahan Sosial

    Sejalan dengan Visi Pembangunan Kota Yogyakarta terkait Meneguhkan Kota Yogyakarta sebagai Kota Nyaman Huni dan Pusat Pelayanan Jasa yang berdaya saing kuat untuk pemberdayaan masyarakat dengan berpijak pada nilai keistimewaan, Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen  untuk terus mendorong kota Yogyakarta sebagai Kota Inklusi. Keseriusan tersebut telah di apresiasi oleh Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia pada tahun 2020 karena telah berhasil membuat 10 kecamatan di Yogyakarta sebagai daerah Inklusi.  Dan ditargetkan pada 2022 mendatang akan ada sekitar 85 sekolah Inklusi. Hal tersebut tentunya membawa dampak positif sekali terutama bagi kaum penyandang disabilitas (kaum rentan) dan mengurangi tindakan buruk akibat adanya diskriminasi bagi kaum rentan.

            Tidak hanya dari segi fasilitas dan pembangunan yang terus diperbaharui, pemerintah Kota Yogyakarta juga gencar melakukan aksi workshop terkait persiapan Kota Yogyakarta menuju Kota Inlkusi kepada masyarakat sekitar untuk ikut berpartisipasi aktif dalam program pemerintah tersebut. Diantaranya adalah Dinas Sosial Kota Yogyakarta yang menggelar Workshop “Menuju Kota Inklusi Melalui FKI” dan Pemerintah Daerah (PEMDA) yang menggelar Workshop Temu Inklusi #3 dengan Tema “Menuju Indonesia Inklusif 2030 melalui Inovasi Kolaboratif “. Workshop tersebut diadakan dengan menghadirkan stakeholder utama yaitu pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi difabel, dan masyarakat setempat. Diharapkan kedepannya dengan adanya workshop tersebut mampu memunculkan aspirasi, inovasi, dan praktik nyata dalam mewujudkan wilayah inklusi.

            Meninjau dari segi Komunikasi Perubahan Sosial melalui target yang ada jelas bahwa Yogyakarta yang bergerak menuju wilayah Inklusi yang telah diakui bahkan terus berinovasi telah mencapai bahkan melebihi target yang ada. Mengacu pada tokoh Burhan Bungin yang melihat perubahan social dari segi pluralitas dan heterogenitas, secara system social, agama dan budaya program pemerintah Yogyakarta Menuju Wilayah Inklusi telah mencapai kata perubahan social dimana disetiap programnya telah melibatkan masyarakat secara luas bahkan memberikan kesadaran baru bahwa masyarakat normal dan kelompok disabilitas (kelompok rentan) mampu dan sanggup untuk hidup berdampingan. Tentunya demi menjadikan Kota Yogyakarta sebagai Kota yang Nyaman Huni Pemerintah telah mengupayakan banyak hal tidak hanya dari apa yang saya sebutkan diatas.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar